SELAMAT DATANG JULAK AE....

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum wr, wb.

Selamat datang di blog ini. Blog ini berisi tentang materi pelajaran Bahasa Indonesia yang disediakan untuk para siswa SMA (umumnya) dan khususnya siswa SMA Negeri 1 Simpang Empat kelas X.

Mudah-mudahan dengan blog ini, para siswa dapat lebih semangat dalam mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia.

Di dalam blog ini bukan hanya sekedar menyediakan materi pelajaran, tetapi juga menyediakalaan galery foto, tempat untuk berkomentar atau curhat khususnya bagi siswa SMAN 1 Simpang Empat.

Semoga blog ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amien

Wassalam


My Inspirator

Senin, 28 Desember 2009

KUNCI KEBAHAGIAAN HIDUP

Kemaren malam, ketika saya ke Desa Manunggal (blok A) menemui guru saya (K.H.Mumahhad Kohar), beliau berpesan, bahwasanya untuk memperoleh kebahagian hidup ini adalah dengan 3 faktor. Dan tentu saja faktor tersebut memang benar-benar harus dimiliki dan dipenuhi oleh setiap manusia yang ingin hidup bahagia di dunia maupun di akhirat. Faktor apa sajakah itu?

Pertama, mempunyai istri yang sholehah.
Selama ini kalau kita mencari pacar/calon istri biasanya yang paling diutamakan adalah kecantikan dan hartanya. Kedua hal tersebut sepertinya telah menjadi budaya di kalangan kaum lelaki. Kalau melihat gadis cantik, apalagi yang punya duit, sudah pasti menjadi rebutan para lelaki. Kaum lelaki untuk mendapatkan semua itu rela mengorbankan dirinya.

Bahkan, tipe wanita yang seperti ini diagung-agungkan posisinya lebih di atas segalanya. Namun semua itu tidak menjamin apakah keluarga kita bahagia atau tidak.Apalah artinya punya istri cantik, banyak duit, tetapi tidak sholehah. Dalam hal ini istri yang cantik kadang-kadang berdandan bukan untuk suami, tetapi untuk memperlihatkan kepada orang lain, supaya banyak orang yang memuja-muja dirinya. Istri
yang banyak duit juga demikian. Di dalam pikirannya hanya ada harta semata. Pendapatan
suami lebih rendah dari dia, akhirnya suami menjadi babu di dalam rumah tangga. Tak punya kekuasaan apa-apa. Tidak lagi menjadi pemimpin di rumah tangga, tetapi posisi itu diganti oleh sang istri. Semuanya diatur oleh istri.

Dalam hal ini, jangankan pendapatan istri lebih banyak daripada suami, yang pendapatnnya saja sama, posisi suami berada di bawah istri. Contoh, seorang guru yang punya istri guru. pangkat dan golongannya sama, gajihnya sama. Namun, ketika awal bulan tiba, sang suami tidak melihat berapa gajihnya sebenarnya, karena sudah diambil alih pengambilannya oleh istri. Istri yang langsung mengatur ini dan itunya. Suami hanya berdiam diri saja sambil menerima uang untuk membeli rokok dan bensin pada hari itu. Begitu pula jika suami (contohnya menjadi kepala sekolah) istrinya bertugas di tempat yang sama dengan suami bekerja. Dijamin deh posisi kepala sekolah langsung diambil alih oleh sang istri secara tidak langsung. Berbagai macam tuntutan diajukan oleh istri kepada suaminya, bahwasanya hanya dia yang harus menjalankan semuanya.

Nah, melihat contoh kecil dari kejadian di atas, posisi suami sangatlah tidak berarti. Suami bukan lagi menjadi pemimpin rumah tangga, tetapi telah menjadi babu di dalam rumah tangga. Dan ketika istri sudah menggantikan posisi suami, maka judulnya adalah Suami-suami Takut Istri.

Namun, jika kita mempunyai istri yang sholehah, rumah tangga terasa indah, hidup terasa mudah, hari-hari selalu bergairah. Bukan main hebatnya istri yang sholehah. Taat kepada suami dan mengurus rumah tangga dengan cara Islami. Istri yang sholehah tidak pernah menuntut harta kepada suaminya. Istri yang sholehah tidak pernah membentak dan melawan kepada suaminya. Istri yang sholehah selalu menyayangi suami dan keluarganya walau dalam keadaan apapun. Istri yang sholehah tidak pernah berdandan untuk orang lain kecuali untuk suaminya. Dan istri yang sholehah kerjanya setiap hari mendoakan suaminya yang sedang bekerja mencari nafkah untuk keluargaanya. Itu yang mantap saudara-saudara sekalian.

Punya istri seperti ini kehidupan rumah tangga akan sangat indah. Walaupun materi kurang, namun ia tidak protes, ikhlas dakam menerima keadaan apapun. Istri yang seperti ini tidak hanya hidup dengan kita di dunia saja, tetapi dia juga akan setia menunggu kita di akhirat nanti. Percayalah!


Kedua, mempunyai anak yang sholeh
Anak merupakan karunia Tuhan yang paling besar dan paling indah. Tanpa anak, rumah tangga terasa hampa. Apa artinya punya rumah yang besar, mobil yang mahal, uang yang banyak, istri yang cantik, jika kita tidak mempunyai seorang anak. Anak merupakan faktor tujuan utama setiap orang yang membina rumah tangga.

Sangat indah jika anak kita itu sholeh. Sejak kecil diperkenalkan dengan hal yang baik-baik. Anak yang sholeh adalah anak yang selalu taat kepada orang tuanya, membantu orang tuanya, dan selalu mendoakan orang tuanya, baik ketika orang tuanya masih hidup atau sudah meninggal. Oleh karena itu, untuk mendidik anak kita menjadi anak yang sholeh sudah menjadi kewajiban orang tua.

Untuk menjadikan anak yang sholeh, kita jangan hanya menjejalkan harta saja kepada anak. Tetapi, kita harus memberikan pendidikan yang baik dan benar. Dalam hal ini tidak hanya pendidikan dunia saja yang diutamakan, namun pendidikan akhirat pun juga harus diutamakan agar seimbang. Agar anak kita kelak menjadi anak yang cerdas dan beriman.

Perhatian orang tua juga harus lebih dicurahkan kepada anak. Apalah gunanya materi yang banyak kita berikan kepada anak, namun perhatian kita kurang. Kurangnya perhatian akan membuat anak menjadi jauh dengan kita. Anak akan lebih suka memberontak kepada orang tuanya ditambah lagi perilaku buruk akan selalu mempengaruhinya. Kita dapat melihat realitas saat ini. Di mana anak-anak yang kurang mendapat perhatian dari orang tua perilakunya akan menjadi buruk dan terkurung dalam pergaulan bebas, narkoba, tawuran, dan perilaku menyimpang lainnya.

Oleh karena itu, kita sebagai orang tua harus memberi perhatian yang lebih banyak kepada anak. Kita bimbing mereka setiap waktu dan setiap saat dalam melakukan apa saja. Kita ajak dirinya lebih banyak ke pengajian-pengajian, agar rohaninya terisi dengan iman yang kuat. Kita pecahkan masalahnya bersama-sama dengan dirinya dengan memberikan solusi yang baik. Jika kita sudah dapat meberikan semua ini, Insya Allah anak kita menjadi anak yang baik dan menjadi anak yang sholeh.

Ketiga, banyak mempunyai sahabat yang sholeh
Alangkah damai dan indahnya jika kita berada di tengah sahabat/kawan-kawan kita yang sholeh. Diri ini terasa aman jika bergaul dengan mereka. Pergaulan terasa lebih bermakna dibanding kita bergaul dengan kumpulan orang-orang yang lebih banyak membawa kepada kemudaratan.

Sahabat kita yang shaleh bukan hanya sebatas kawan saja, tetapi dia juga menjaga, membimbing kita ke jalan yang diridhai oleh Allah. Pas lagi kita ada masalah, sahabat kita tersebut pasti membantu kita menyelesaikan masalah yang sedang kita hadapi. Pas lagi kita mau tergelincir ke jalan yang tidak di ridhai Allah, ada yang memberikan pencerahan agar kembali lagi ke jalan yang benar. Pas lagi kita lupa dengan Allah, ada yang menasehati agar kita kembali mengingat Allah. Itulah gunanya banyak bersahabat dengan orang-orang shaleh.

Bahkan, sahabat kita yang sholeh selalu mendoakan kita setiap saat agar kita selalu berada di jalan Allah. Sahabat yang sholeh adalah sahabat yang setia dunia dan di akherat nanti. Maka dari itu, mari kita perbanyak bergaul dengan orang-orang sholeh untuk memperoleh kebahagian di dalam hidup ini

Bagaimana menurut Sampean?

Tanah Bumbu, 18 Desember 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar